COTTON COMBED
 
Serat benang lebih halus. Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata. Katun jenis ini paling baik dikelasnya karena 100% dari kapas membuatnya sangat ocok dipakai pada saat santai dan formal. Bahan ini juga dibagi lagi menurut ketebalannya:
• Cotton Combad 20’s
Cotton Combad 24’s
• Cotton Combad 30’s
• Cotton Combad 40’s
Semakin tinggi nilainya, berarti kain tersebut semakin tipis (Cotton Combad 20’s lebih tebal dari 30’s). Namun ada juga yang menentukan tebal dan tipisnya kain yaitu gramasi. Berdasarkan hasil google, semakin tinggi tinggi nilai gramasi, semakin tipis kain tersebut.


COTTON CARDED
Hampir sama dengan Cotton Combed, namun serat benang agak kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.


Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas. Bahan kain ini biasanya digunakan untuk T-shirt dan Sweater. Dan ketika dibakar menyisakan abu.

COTTON PIQUE
 
Sering juga disebut dengan bahan lacoste. Bahan Cotton Pique merupakan bahan yang dirajut dan bercorak. Sifat rajutan tidak rapat,  bertexture, bulat kotak dan segitiga. Menurut sumber, bahan ini cocok untuk tampilan yang terlihat rapi tapi tetap terlihat fresh.
Sebenarnya sekarang telah banyak jenis – jenis katun yang merupakan perpaduan (persentase katun yang terdapat pada bahan tersebut). Diantaranya :

TC (TETERON / TESTOTERONE COTTON)
Merupakan campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Namun kelebihannya, jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.
 
Sifat bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Bahan kain ini biasa digunakan T-shirt olahraga.
CVC ( COTTON VISCOSE)
 
Campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat “shrinkage”-nya (susut atau melar pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Mengenai Viscose, adalah serat buatan pertama yang diperkenalkan dalam produksi tekstil. Viscose mempunyai sifat-sifat yang sangat bagus, yang dapat dimodifikasi dan dioptimalkan untuk aplikasi tekstil dan bahan bukan tenunan yang berbeda. Serat Viscose adalah partner pencampuran yang ideal untuk beberapa jenis serat lainnya. Dalam pencampuran dengan serat sintetis seperti polyester, viscose meningkatkan daya serap kelembaban dan kenyamanan. Jika digabung dengan kapas, viscose menambah drape yang lebih baik dan warna yang lebih cemerlang. Penggabungan dengan linen, viscose meningkatkan kelembutan yang sangat diperlukan dan kedalaman warna. Karena serat viscose adalah buatan manusia maka hasil akhir dapat dimodifikasi untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam berbagai macam penggabungan serat.
Sifat jenis bahan ini bersifat menyerap keringat.Bahan kain ini biasa digunakan T-shirt, Jaket dan Sweater.
FLEECE COTTON / FLEECE CVC
 
Fleece memiliki arti “bulu”. Sehingga fleece merupakan kain rajutan yang terlihat tebal (dibandingkan dengan cotton combad, carded, dan TC) dan berbulu pada bagian dalamnya.
Sifat bahan ini adalah empuk, halus dan hangat. Bahan kain ini biasanya cocok digunakan untuk Sweater, jaket kapucong (jaket hoodie).
FRENCH TERRY / BABY TERRY
Bahan ini hampir mirip dengan bahan fleece, hanya saja pada bagian belakangnya tidak berbulu.
POLAR FLEECE /  MICRO POLAR
 
Bahan ini merupakan campuran antara viscose, cotton dan polyester. Ciri-ciri dari bahan ini adalah bahan ini seperti memiliki bulu pada bagian luar dan dalam.
Bahan ini sifatnya panas dan kurang dapat menyerap keringat. Bahan kain ini biasanya cocok digunakan untuk Sweater/jaket untuk naik gunung. American Drill/Japan Drill
POLYESTER / PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil olahan minyak bumi untuk dibuat serat poly fiber dan untuk produk biji plastik. 
Karena sifat bahan dasarnya,  maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas. Biasanya bahan jenis ini sangat jarang untuk dibuat kaos (jika 100% polyester), karena sifatnya yang tidak menyerap keringat dan panas. Namun sangat sering digunakan sebagai T-Shirt bola jika dipadukan dengan bahan cotton.

HYGET
Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.

PARASIT
 
Bahan parasit dapat digunakan sebagai bahan jaket. Sifat kain parasit adalah anti air. Kain ini cocok digunakan saat musim hujan.
Sumber

SIZE BENANG
Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.
1. BENANG 20S
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram / Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt. (untuk 30 s gramasi yang dicapai sebenarnya mulai dari 240-330).

4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS RAJUTAN

1. SINGLE KNITT
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double. Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Untuk double knitt seharusnya rajutan lebih rapat karena sistem kerjanya bukan bolak balik sama rata tapi sistem 2:1 yaitu ada pengisian celah dari single knitt. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi  dan anak-anak. Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock (interlock merupakan salah satu motif yang bisa dihasilkan oleh mesin double knitt, motif yang lain yaitu lacoste, double pique, double cuki, waffle, drop needle etc)

3. LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil. Lacoste seharusnya segi 6 keliatan seperti segitiga karena lacoste diproduksi dengan mesin double jersey sehingga terjadi saling tumpang motif dan terlihat seperti segitiga. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah. Cuti segi empat, pique segi lima, lacoste segi enam.

4. STRIPER atau YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye). Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt. Striper tidak bisa jalan di mesin double knitt, kecuali main motif dan jalan di mesin yang dinamai engineering jacquard. Finishing harus openset / belah. Tidak harus finished, kecuali ingin mengejar garis yang lurus. Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt.

5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum. Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

Sumber

WARNA KAOS
 
 

Sumber